Modul pendidikan inklusif, ditujukan untuk guru penyandang disabilitas
Jakarta – Guru dan pendidik anak penyandang disabilitas harus memiliki kemampuan khusus untuk mendidik siswa berkebutuhan khusus.
Untuk mengasah
keterampilan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan modul pelatihan bertingkat.
Modul ini berisi pendidikan inklusif untuk seluruh guru di Indonesia yang diakses melalui platform Merdeka Mengajar (PMM).
Direktur Tenaga Pengajaran dan Pembelajaran (Dirjen GTK) Nunuk Suryani mengatakan modul pelatihan dapat dipelajari secara individu dan bersama-sama. Baik dari kalangan guru, kepala sekolah maupun pengawas/supervisor seluruh Indonesia.
Modul ini terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu basic, advanced dan advanced. “Saya berharap para guru di seluruh Indonesia mau belajar sehingga dapat membantu menciptakan lingkungan yang sehat, ramah, dan menyenangkan,” kata Nunuk merujuk laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kesejahteraan, Senin (8/4/2024)
Dalam keterangan yang sama, perwakilan tim pengembangan modul pendidikan termasuk Siti Luthfah menjelaskan topik-topik yang dibahas dalam modul tingkat kelas. Yang pertama adalah tentang badan kemahasiswaan. Pertama, guru didorong untuk memahami dan menghargai keberagaman di kelas.
Kedua, subjek pembelajaran bergantung pada siswa. Dalam hal ini, guru harus mampu memenuhi kebutuhan unik seluruh siswa dan mengelola pengajaran yang terfokus pada semua siswa. Tema terakhir adalah kerja sama guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, bersahabat, dan menyenangkan.
